Karis May Darling
Basildon, Inggris, Karis May Darling adalah satu korban kejamnya virus Streptococcus A yang bisa berkembang menjadi penyakit meningitis.
Hanya dalam waktu seminggu setelah terkena virus tersebut, gadis 12
tahun itu meninggal. Meski sudah meninggal, organ-organ tubuh Karis
tetap hidup di tubuh orang lain.
Karis May Darling meninggal dunia pada April 2011 saat berusia 12 tahun akibat terinfeksi Streptococcus A yang bisa berkembang menjadi
penyakit meningitis. Karena jiwa penolong Karis yang tinggi,
keluarganya memutuskan untuk mendonorkan hati, jantung, ginjal dan
pankreas Karis untuk menyelamatkan nyawa orang lain.
Karis
kini dijuluki sebagai ‘The Little Helper’ karena telah menyelamatkan
nyawa 5 orang dengan menyumbangkan organ-organ di tubuhnya.
“Karis
sangat senang membantu orang lain. Hal ini berarti ia telah membantu 5
keluarga lain yang tidak perlu merasa sakit akibat kehilangan orang
yang mereka cintai,” ujar sang ayah John Darling, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (4/7/2011).
Karis
pertama kali mengeluhkan sakitnya pada pagi hari di bulan April 2011,
ia mengeluh sakit di telinga dan sang ibu Kerri Darling segera
membawanya ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa rasa sakitnya akibat
infeksi dan Karis pun diresepkan antibiotik.
Tapi
seminggu kemudian rasa sakit tersebut datang kembali dan semakin
memburuk di malam harinya. Keesokan paginya Kerri langsung membawa
Karis ke Basildon University Hospital. Meski sempat membaik di pagi
keesokan harinya Karis meninggal.
“Dokter
memberinya antibiotik dan tes darah telah menunjukkan bahwa ia
mengalami infeksi di dalam darahnya. Tapi kami tidak pernah berpikir
bahwa kondisi tersebut sangat serius dan para dokter tidak akan mampu
menanganinya,” ujar Kerri.
Karis
sempat mengalami sakit kepala dan darah keluar dari telinganya, tapi
saat itu ia masih merasa nyaman dan bisa berbicara. Namun 30 menit
kemudian perdarahannya tiba-tiba memburuk dan infeksi sudah menyebar ke
otak sehingga menyebabkan pembengkakan.
Para
dokter berhasil menstabilkan Karis dengan menggunakan mesin pendukung
dan memindahkannya ke Great Ormond Street Hospital. Para ahli bedah
saraf terus berjuang menyelamatkannya, tapi pembengkakan otaknya sudah
sangat fatal sehingga menghancurkan batang otak dan dokter tidak bisa
menyelamatkannya.
“Otaknya
mati dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk menyelamatkannya. Kami
shock dan seperti mati rasa, beberapa jam yang lalu kami masih bisa
berbicara dengannya tapi sekarang ia sudah pergi,” ujar John.
Selama
hidupnya Karis selalu membantu orang lain, karenanya keluarga tidak
ragu-ragu untuk setuju saat ditanya apakah mau mendonorkan organ tubuh
Karis untuk orang lain yang membutuhkan.
Akhirnya
jantung Karis didonorkan untuk seorang gadis remaja yang telah putus
asa dengan kondisi jantungnya karena memiliki golongan darah langka
yang justru cocok dengan Karis.
Bagian
hatinya didonorkan untuk menyelamatkan bayi perempuan dan sisanya
untuk menyelamatkan anak muda, ginjalnya didonorkan untuk seorang
gadis, sedangkan ginjal dan pankreasnya telah didonorkan untuk seorang
laki-laki yang telah melakukan dialisis selama 10 tahun.
Orangtua
Karis menuturkan bahwa keluarganya telah diberitahu mengenai
keberhasilan semua operasi transplantasi yang dilakukan. Dan keluarga
juga telah mendirikan Karis May Darling Foundation yang memberikan drama
profesional dan pembinaan olahraga bagi anak-anak yang kurang mampu.
“Karis
yang suka menyanyi dan menari kini hidup dalam 5 orang yang berbeda
dan hal ini telah memberikan kami kenyamanan. Dia adalah gadis kecil
dengan hati yang besar dan kami akan selalu sangat bangga padanya,”
ungkap John.
0 komentar:
Posting Komentar