Namun ada juga ahli yang tidak sependapat, seperti Dr Chris Flowers, Direktur Umum Asosiasi Perusahaan Kosmetik dan Parfum, Inggris. Ia mengatakan, kaitan antara deodoran dan antiperspirant dengan kanker tidak beralasan. Zat ini sudah digunakan secara luas lebih dari 50 tahun, tidak hanya pada produk deodoran saja. Data menunjukkan, senyawa ini aman digunakan.
Informasi yang saling bertentangan ini tentu membingungkan Anda. Tetapi, baru-baru ini American Cancer Society menyatakan tidak ingin lagi memperpanjang rumor tersebut. Ada lima pernyataan yang mereka keluarkan mengenai produk antiperspirant, yaitu tidak benar bahwa :
- Antiperspirant meningkatkan risiko kanker payudara.
- Mengoleskan antiperspirant langsung setelah mencukur bulu ketiak
membuat bahan kimia lebih mudah memasuki tubuh, dan meningkatkan risiko
kanker payudara.
- Kandungan paraben dalam antiperspirant menyebabkan penyakit.
- Antiperspirant mencegah racun-racun penyebab kanker keluar melalui
kelenjar getah bening, sehingga racun-racun tersebut menumpuk dalam
jaringan payudara.
- Pria cenderung tidak akan terkena kanker payudara karena bahan
deodoran ini biasanya tersangkut di bulu ketiak mereka, sehingga tidak
diserap oleh kulit.
American Cancer Society juga menyertakan sejumlah studi untuk mendukung pernyataannya ini.
0 komentar:
Posting Komentar